Sunday, August 3, 2003

SAJAK

(dari Poetry oleh Pablo Neruda)



Dan tepat pada masanya... Sajak tiba

mencari aku jua. Aku tak tahu, tak pernah tahu

dari mana datangnya, musim salju atau sungai beku.

Aku pun tak tahu bagaimana dan bilamana,

tidak, karena sajak-sajak bukan suara, sajak-sajak

bukan kosa kata, juga bukan kesenyapan,

tapi dari jalanan, ada dia yang memanggilku,

dari rentang cabang-cabang malam,

dari seluruh arah, serentak, sekali sentak

di tengah kobar api kebengisan

atau saat kembali sendiri,

disana, aku ada tanpa raut muka,

lalu kurasa ada sentuhnya.





Aku tak tahu lagi apa hendak dikata, lidahku

tak tersebut, terkunci

oleh nama-nama

mataku pun telah membuta,

dan sesuatu telah dimulai dalam jiwa,

seperti geram demam atau kepak sayap terlupa,

dan kutemu jalan sendiri, cara sendiri

mengurai api

dari kobarnya.



dan kutulis baris pertama bangkit dari koma,

mati suri, tanpa substansi, murni,

nonsens,

kebijakan suci,

dari seseorang yang tak tahu apa-apa,

dan serentak kulihat

firdaus surga

menganga gerbangnya

membuka pintunya,

planet-planet

gemetar, rata menghampar

bayang-bayang tak genap gelap

koyak berkubang lubang

tikam panah, jilat api dan bunga-bunga,

bising malam, dan semesta alam raya.



Dan aku, ah betapa tak berartinya

meneguk kosong yang maha

kosong

menyerupa, imaji

dari misteri,

Akulah gelap yang menyempurnakan

kedalaman jurang

Aku memandu arah bintang-bintang,

di langit terbentang, hatiku mematah kekang.