Thursday, August 21, 2003

Ode Bagi Pakaian

dari Sajak Ode to Clothes oleh Pablo Neruda



Engkau, pakaian-pakaian yang

menanti setiap pagi, di atas kursi,

Engkau yang mengisi dirimu sendiri,

dengan kepongahanku, cinta kasihku,

harapanku, dan tentu dengan tubuhku.

Begitulah, setelah

bangkit dari lelap,

lalu kulepaskan air,

maka kumasuki lenganmu,

dan kakiku mencari di

lorong-lorong kakimu,

dan kemudian terangkul erat

dalam kesetiaan engkau yang tak berbatas

aku pun bangkit menjejaki rumput itu,

memasuki puisi,

meninjau ke saujana jendela,

ke semesta benda-benda,

para lelaki dan wanita-wanita,

seluruh tingkah dan segala pertarungan,

terus membentuk aku,

terus memaksaku menghadapi apapun

menggerakkan tanganku,

membelalakkan mataku,

mengangakan mulutku,

Dan wahai

pakaian-pakaian,

aku pun juga membentukmu,

memperlebar bagian sikumu,

merapikan benang jahitmu,

dan hidupmu pun mengembara,

hingga ke imaji hidupku.



Di angin

engkau kumal dan rantas

seperti engkaulah jiwaku,

di saat yang buruk,

engkau memagut erat

tulang-tulangku,

kosong, hingga malam,

kegelapan, kembali lelap

lalu datang mereka: hantu-hantu

sayapmu dan sayapku.



Kusangka,

kelak jika suatu hari

ada sebutir peluru

dari seorang musuh

akan membasahimu dengan darahku

lalu

engkau mati bersamaku.

Atau kelak di hari lainnya,

bukan dalam senyap

tapi begitu dramatik

dan sederhana,

engkau akan jatuh sakit,

wahai pakaian-pakaian,

sakit bersamaku,

menua bersamaku, bersama tubuhku

lalu kita menyatu

lalu kita memasuki

bumi.

Karena itu,

setiap hari

aku menyapamu

dengan sedalamnya hormatku, lalu

engkau erat memelukku, aku melupakanmu,

karena kita sesungguhnya satu

dan kita akan senantiasa

menantang angin, menantang malam,

di jalanan, dalam pertarungan,

tubuh yang tunggal,

hari yang tunggal, satu hari nanti, ketika hanya ada sunyi.