KITA mendengarkan, pemberitahuan yang rutin itu: ketinggian jelajah, kecepatan tempuh, tabiat cuaca, jangkau jarak pandang, sabuk pengaman yang harus diketatkan, dan waktu yang harus atau tak harus disesuaikan.
Kita menenteramkan, cemas yang rutin itu: bagaimana kita akan saling menyapa dan bertanya soal kabar, peluk rapuh di ruang kedatangan, salat yang amat terlambat di musala bandara, dan tiket kepulangan yang sudah harus dipastikan lagi.