BANYAK sekali duka di sini. Meriak. Mengapung. Dari mata ke mata.
Sejak memeriksakan tiket tadi, kita menyiapkan diri untuk tak tenggelam di genangan itu juga.
Kita tahu, perihal itu diumumkan segera. Mempertegas bahwa waktu keberangkatan, nomor penerbangan, dan kota tujuan kita berbeda.
Aha! Masih juga kita cemas, melihat lekas ke selembar kertas di antara genggaman tangan: kertas yang sejak tadi sudah juga basah, seperti mata, digenangi duka.