Sunday, October 1, 2006

Kontak Jodoh

PENYAIR; yang selalu mengira ajalnya tiba esok
hari; tinggi badannya telah berhenti tumbuh sejak
tulang-tulangnya yang tak pernah berhenti menua
gagal menghafal saat penggantian penanggalan;
berat badannya tak pernah ingin ia ketahui karena
selalu kekurangan; sabar menghadapi diri sendiri
dan pemaaf tapi pelupa; ingin jujur tapi senantiasa
tergoda untuk berdusta bila tak menemukan ucapan
yang pas untuk duka laranya; amat suka pada kesepian;
dan seringkali sok serius menjalani hidupnya yang
yang kembang kempis; dan tidak pernah terlibat
tindak pidana tetapi merasa selalu diikuti oleh
sepasukan intel dan sepasukan penembak jitu.

MENDAMBAKAN puisi yang bisa dibacakan oleh
pengemis saat memohon sedekah di lampu merah;
puisi yang diteriakkan buruh saat berdemonstrasi
menuntut kenaikan upah; puisi yang disalin anak
sekolah ke dalam secarik kertas kemudian
diselipkan di saku untuk diam-diam dibaca saat
guru di depan kelas tak becus menjelaskan
lekuk liku kehidupan; puisi yang diingat pengembara
saat rindunya pada rumah memaksa air matanya
menetes; puisi yang dikutip oleh wartawan sebagai
kepala berita dalam berita tentang negeri yang
sedang disuruh tabah dengan rangkaian bencana.