Saturday, July 24, 2004

[Kelas Puisi #1] Puisi Lama

Ada baiknya, kita tahu bagaimana bentuk-bentuk "puisi lama" - ini juga istilah yang menjadi semacam pembekuan dan pengalengan dari puisi yang sebenarnya hidup. Lama dan baru. Itu soal waktu. Kalau bentuk-bentuk "lama" itu kita pakai untuk puisi bertema sekarang, apakah dia puisi lama juga namanya?



Tapi, untuk sekadar tahu. Puisi "lama" merupakan bentuk karya sastra yang terikat oleh jumlah bait, jumlah larik tiap bait, jumlah suku kata tiap larik, dan rima. Mantra dan pantun adalah bentuk puisi lama asli Melayu; sedangkan syair berasal dari Arab, dan gurindam berasal dari Tamil atau India.



Mantra

Merupakan salah satu bentuk puisi asli Indonesia terdiri atas beberapa bait dengan rangkaian kata yang benilai ritmis. Bahasa mantra dianggap mengandung kekuatan magis, oleh karenanya tidak semua orang dizinkan membacanya kecuali ahlinya, yaitu pawang.



Pasu jantan, pasu rencana

Tutup pasu, penolak pasu

Kau menantang pada aku

Terjantang mataku



Jantungku sudah kugantung

Hati kau sudah kurantai

Sipulut namanya usar

Berderailah daun selasih



Aku tutup hati yang besar

Aku gantung lidah yang fasik

Jantungku sudah kugantung

Hatiku sudah kurantai



Rantai Allah, rantai Muhammad

Rantai Baginda Rasulallah








Pantun

Bentu puisi asli Melayu yang biasanya tiap bait terdiri atas empat baris yang dibagi atas dua baris pertama meerupakan sampiran, dan dua baris berikutnya merupakan isi. Rimanya adalah a b a b.





Berburu ke padang datar

mendapat rusa belang kaki

Berguru kepalang ajar

bagai bunga kembang tak jadi






Karmina atau Pantun kilat

(Pantun 2 larik; I sampiran dan 1 isi)



Sudah gaharu cendana pula

Sudah tahu bertanya pula




Talibun

(6 larik: 3 sampiran, 3 isi)



Kalau anak pergi ke lepau0

Hiu beli belanak beli

Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi merantau

lbu cari sanak pun cari

lnduk semang cari dahulu




Seloka atau Pantun Berkait

(Ada pertalian antarbait)



Lurus jalan ke Payakumbuh

Kayu jati bertimbal jalan

Di mana hati tidak akan rusuh

Ibu mati bapak berjalan



Kayu jati bertimbal jalan

turun angin patahlah dahan

Ibu mati bapak berjalan

kemana untung diserahkan




Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India). Tiap bait terdiri alas dua baris, berisi nasihat. Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji dengan karyanya yang berjudul Gurindam Dua Belas.



Kurang pikir kurang siasat

Tentu dirimu akan tersesat



Barang siapa tinggalkan sembahyang

Bagai rumah tiada bertiang



Jika suami tak berhati lurus

Istripun kelak memadi kurus






Syair

Merupakan puisi lama yang berasal dari Arab. Tiap bait terdiri atas empat baris. Tiap baris biasanya mempunyai delapan sampai dua belas suku kata. Isinya cerita dan rimanya adalah a a a a.



Bulan purnama cahaya terang

bintang seperti intan di karang

Pungguk merawan seorang-orang

Berahikan bulan di amah seberang



Pungguk becinta pagi dan petang

melihat bulan di pagar bintang

Terselap merindu dendamnya datang

dari saujana pungguk menentang.