Wednesday, October 29, 2003

Tangan yang Sesekali Menunjukkan Jalan

Oh, sekarang dari tengah-tengah kami, kau pergi

Walaupun ada duka nestapa kau tolak, kau pergi



Sekali waktu lingkaran kawan kau bahagiakan

Kini dengan debu semut dan ular, kau pergi



Betapa banyak ilmu akhirnya kau tinggalkan

Betapa seperti pikiran, dalam rahasi akau pergi



Betapa ada tangan yang sesekali menunjuk jalan

Betapa ada kaki yang dituntun taman, kau pergi



Lembut dan menyentuh, kau pukau kau tawan

Lalu debu dunia nestapa dukamu, kau pergi



Kau sesali cemburu, berjuang menghentikan

Ziarah kematian, hidupmu tertahan, kau pergi



Hendak kemana, debu kabutmu tak tertemukan

Jalan berdarah ini, mengilang kabut, kau pergi



Diamlah O hati, belenggu lidah jiwa terkekangkan

Betapa nyala itu memutar dan menikung, kau pergi





* Dari Diwani Shams Tabriz karya

Jalaluddin Rumi, Judul dari HA.