Sajak Nanang Suryadi
asan,
udah dengar puisi
telah mati?
tubuhnya diusung
diarak sepanjang
jalan kota
dikabarkan
pamflet gelap
sebelum diperabukan
dengan upacara dengan
tarian yang tak pernah
kau lihat sebelumnya
abu puisi ditebar
di atas awan
di saat senja
di saat angin lirih menyapa
di saat gerimis
di saat kau ingin
menulis puisi
mungkin tardji
akan mengacungkan
kapaknya saat itu
sambil menzikirkan
: kalian pun,
kalian pun
dan aku?
mungkin mulai
merindukannya
lagi...