Tuesday, July 31, 2007

Hanya Sebuah Sajak Cabul

"HEI, kelamin siapa ini tertinggal di kelaminku?"

Dari jendela kamar yang telanjang, seorang
pelacur berteriak kepada pejajan lalu lalang.

Seseorang menyahut saja dengan sebuah mungkin.
Seseorang memeriksa ke dalam celana dalamnya.

"Hei, Tuan Bajingan, aku tidak perlu kelamin kalian!"

Di lain jendela, erang bertangkis-tindih dengan erang.

*

"INI kebun pelacuran, Tuan tahu, bukan? Kalau Tuan 
datang ingin duduk di pematang , yang  Tuan dapat hanya
cocoktanam cabul, di lahan berbatu, terserang wereng."

Seorang germo tua memuntahkan asap tembakau dari 
mulut dan hidungnya, menghitung uang dari ongkos
persetubuhan perempuan yang buka ladang pada tubuh
dan kelaminnya. "Mau pakai kondom atau tidak, Tuan?"

"Ah, sajak cabul. Hanya kelaminkah yang bisa kutuliskan?"