Sunday, August 22, 2004

Pantun Tanggung, Doa Tak Rampung

Engkau menyebutnya pantomim pohon-pohon

Aku menggubahnya jadi sampiran pantun

Dengan doa tak rampung: Kita pun memohon

Menadah dasar jurang, "Terjun, ayo, terjun!"