Thursday, May 1, 2003

Seperti Alina, Sepeti Dongeng



AKU tidak punya apa-apa. Kecuali kenangan yang diisi

oleh sebuah nama. Mungkin Alina. Mungkin juga tiada.

Ada senja di mataku, pantai di kakiku, dan jingga yang

bukan milikku.



DI kantong baju yang putus benang jahitnya, tadi kuisi

penuh dengan bintang laut, tangan boneka, dan jepit kopong

kepiting. Angin mencecerkannya di sepanjang ombak. Aku

berlari tadi di situ.



TINGGAL jejak pasir di telapakku. Lalu senja mengguntingku.

Lalu merekatkanku ke dalam dongeng laut. Ada jejak nafas hiu.

Tadi ada juga nelayan lalu. Layar berwarna biru.



Apr 2003



Catatan: Sajak Anggoro Saronto berikut ini mengilhami sajak di atas. Terima kasih, Bung Gerahambungsu.



Seperti Kisah Untuk Alina

Sajak Angoro Saronto



"Aku punya sekantung kerang, air laut negeri seberang," tulismu pada

surat



Aku punya batu kehijauan, kima, karang, dan pasir pakumbahan.



"Aku penyuka senja, angin, jingga, serta temaramnya," tulismu pada

surat



Aku punya gunting serta dinding pucat, dan aku perlu sedikit perekat.



Mungkin kita perlu duduk pada pantai yang sama pada senja yang sama,

dan mulai menggunting langit seperti kisah untuk alina.



2003