Saturday, May 3, 2003

IMAJINASI WAWANCARA

dengan INUL DARATISTA




DIMANA dulu kau temukan dirimu?



AKU tidak tahu. Tidak pernah tahu. Aku mungkin seperti engkau,

seperti siapa saja kita, yang kerap kali tidak tahu di mana harus

mencari dan menemukan diri kita sendiri. Mungkin engkau yang

menemukanku. Ya, mungkin hanya engkau yang menandai siapa

aku, saat aku menggelinjang tubuh di atas panggung-panggung itu.



SIAPA yang kelak kehilanganmu?



SIAPA saja. Tapi apakah arti sebuah kehilangan, bila engkau

tak benar-benar pernah memiliki aku? Engkau tak pernah tahu,

aku sudah tak menemukan diriku lagi kecuali saat memutar-

mutar pinggang di depan belalak matamu. Engkau memerangkapku

dalam geliat gerak tubuhku. Engkau menahanku untuk terus

berada di situ. Engkau menghilangkan aku. Engkau tak ingin

kehilangan aku. Engkau sendiri mungkin sudah lama hilang dan

adakah yang kau temukan dirimu dalam diriku?



ADAKAH lagu yang menolak dendang suaramu?



AKU menyanyi dengan tubuhku, engkau mendengar dengan matamu.

Lagu tubuhku hanya satu. Lagu yang tak pernah tertolak dari matamu.

Lihat, engkau toh tak peduli apapun lagu yang dinyanyikan tubuhku.

Di panggung-panggung bukankah kita menyanyikan koor hanya lagu

tunggal itu? Lagu tentang bagaimana melupakan diriku dirimu, bagaimana

sejenak mabuk dan lupa dari jepit himpit hidup yang mengepit diriku dirimu.



Mei 2003