Monday, May 23, 2011

Pulang Dia, Pergi Dia

AKHIRNYA toh kita juga akan meninggalkan segalanya

Ibu buta yang mengajarimu berlagak pada mata kamera
Ayah tak terasa ada, tapi merasa memberi segalanya

Dan rumah, di mana sekolah ke situ hendak kau pindah

*
Akhirnya toh kita akan pulang, dan kehilangan rumah

Halaman tempat kita berkejar dengan kelinci angora,
Mawar bertangkai pendek, yang durinya minta kaupetik

Dan Nyonya Televisi, benda mati yang tak pernah mati

*
Akhirnya, kau mau satu kursi bebas, di universitas
Tempat kau duduk menjadi murid, belajar Psikologi

Kita memang sering lalai belajar pada diri sendiri

pada jendela, kaki ibu, bayang-bayang ayah, lalu kau
pergi, lari ke gerbang lembaga negara yang semestinya
melindungi anak-anak yang lebih malang darimu, Arumi

*
Akhirnya toh kita harus sendiri, menemui diri sendiri