Sunday, January 9, 2011

Apa yang Harus Aku Katakan pada Anak Lelakiku?

Carl Sandburg  (January 6, 1878 – July 22, 1967)


Sajak Carl Sandburg

AKU menatap pada anakku, menjelang lelaki dewasa,
Aku bertanya, "Apa yang harus kukatakan padamu?"
'Hidup ini keras; jadilah baja, jadilah batu cadas.'
Dan ini mungkin bisa meneguhkan engkau dari bala-badai,
          dan menghiburkan engkau dari kejemuan hati dan monotoni
          dan menuntun engkau saat dikepung pengkhianatan tiba-tiba
          dan menguatkan engkau di saat-saat jatuh dan lemah.
'Hidup ini bongkah tanah liat; lembutkan, mudahkan.'
Dan ini juga akan bisa mengisi jiwamu.
Si buruk perangai terlembutkan kala kekang lepas
Tumbuhnya bunga rapuh pada setapak mendaki itu
          kadang mampu menghancur dan membelah cadas.
Keteguhan itu berharga. Juga kuat hasrat itu.
Juga kehendak yang lembut dan kaya itu.
Tanpa keinginan yang kaya, tak akan ada yang tiba.
Kukatakan padamu uang berlimpah itu bisa membunuh
          dan engkau akan mati bertahun-tahun sebelum dikuburkan:
          Perburuan harta yang melampaui kebutuhan
          mengubah para lelaki bijak bestari
          menjadi cacing kering tercampakkan
Kukatakan padamu waktu mudah habis terbuang
Kukatakan padamu merasa bodohlah engkau sesering mungkin
          dan jangan malu karena ada yang bodoh dalam dirimu
          Ambil satu pelajaran dari setiap kesalahanmu
          tapi jangan mengulang kesalahan-kesalahan murahan
          lalu sampailah engkau pada pemahaman yang akrab
          bahwa dunia dibentuk oleh banyak kesalahan.
Kukatakan padamu untuk menyendiri, masuk ke dalam diri
          dan di atas semua itu jangan mendustai diri sendiri
          walaupun putih dusta itu, sempurna terlindungi,
         dan walaupun engkau mampu mendustai orang banyak.
Kukatakan padamu sendiri itu berdaya cipta kalau engkau kuat
          dan kata akhir diputuskan di ruang-ruang sunyi.
Kukatakan padamu jadilah berbeda dengan orang lain
          bila itu datang dari dalam jiwa dan tak menyusahkanmu.
Kubiarkan engkau lewati hari malas agar tumbuh semangat hebat.
Kubiarkan engkau mencari tempat di mana engkau merasa terlahir lagi.
          Lalu, engkau bisa memahami Shakespeare
          Wright bersaudara, Pasteur, Pavlov,
          Michael Faraday dan imajinasi-imajinasi bebas
          yang membawa perubahan ke satu dunia yang kini sedang berubah.
                 Engkau akan menjadi sendiri, cukup sendiri saja,
                 agar bisa meraih waktu dan dharma
                 yang engkau tahu pasti, sepenuhnya, itu adalah milikmu.