Sajak Mahmoud Darwish (1941-2008) 
AKU kangen pada roti buatan bundaku
aku kangen kopinya
sentuhannya
kenangan kanak-kanak tumbuh dalam diriku
dari hari ke hari
aku harus memberi harga pada  hidupku
pada jam kematianku 
seharga air mata bundaku.
Dan bila pada suatu hari nanti aku pulang 
jemput aku seperti cadar bulumatamu
kafani tulangku dengan rerumputan
beri berkat dengan jejak-jejak kakimu
erat-pautkan kita bersama
dengan semat rambutmu
dengan panjang benang lepas dari jubahmu 
aku serasa akan hidup abadi
menjadi sekekal tuhan
bila kusentuh kedalaman hatimu.
 
Bila aku datang pulang 
jadikan aku kayu bakar dalam apimu
jadikah tali jemuran di atap rumahmu
tanpa sayang tanpa kasihmu
aku terlalu lemah untuk dapat tegak.
 
Aku kini telah tua
beri aku lagi peta bintang dari masa kecilku dulu
lalu, dengan demikian itu
bersama burung-burung layang-layang
dapat kugambar setapak jejak 
kembali pulang ke sarang-penungguanmu.