Thursday, April 24, 2008

Seperti Membaca Cerita Rekaan

SEBAGAI buku, katamu,
belum pernah ada yang habis membacamu

Aku menatap ke sampul matamu, menduga,
kau simpan kisah itu pada halaman berapa

Kisah yang kemudian asyik kutebak

Tentang lelaki Turki,
dan perempuan muda bunuh diri?

Atau tentang perempuan pedalaman Brazil,
lelaki pelukis, dan petualangan
yang berakhir di menit ke-sebelas?

Bukan, katamu, bukan itu

Dan kau menyibak selembar,
lalu selembar,
halaman dengan ilustrasi gambar
seperti engkau ditafsir
pelukis dengan jemari gemetar

Aku seperti membaca cerita rekaan,
dengan plot yang seakan kekal,
beberapa kata sifat yang dimiringkan,
dan kata kerja yang dicetak tebal.