Saturday, April 12, 2008

Jangan Tertawan di Semak Jeruju

KE puncak Daik saja, Tuan, naik ke cabang
rawan. Kita 'kan pernah juga tergelincir,
bahkan terjatuh jauh, jadi lelaki pejalan,
dan tahu semua lambai itu cuma pura-pura.

Ke ombak ke gelombang, mereka membilang,
kita telah terusir ke kolong ke longkang.

*

KE puncak Daik saja, Tuan, singgah wudhu
dahulu di Lubuk Pelawan, lalu berburu,
memburu, diburu, terburu-buru, tapi jangan
tertawan di semak jeruju, sebelum hutan sagu.