1. Aku akan merobek lembar bulan terakhir pada 
kalender, dan menyulapnya jadi kaos,buat tidur 
yang nyaman di awal tahun depan. Dan bermimpi 
basah: Januari yang hujan, kita ini kan sebuah 
angka tanggal menunggu dicoret dengan sesal dan 
kesal, kita cuma tawanan dengan sederet dakwaan 
dan nomor sel tercantum di kaos sebagai pengganti
alamat dan nama yang tak ingin diingat. 
2. Aku akan mencari engkau, mengajakmu menginap 
barang semalam, di hari terakhir tahun yang lekas 
jadi silam. "Biarkan saja, mereka bergesa, kita 
di tahun ini saja." Waktu tak pernah jadi rumah, 
memang. Tapi, dialah yang sabar menumbuhkan gulma,
di tubuh kita. Aku sudah lama lupa, pada tanganku 
yang tangan petani, pada kakiku yang kaki petani, 
pada siul, caping, keringat,dan matahari pagi yang 
petani. Ya, aku akan mencari engkau, merayumu untuk 
menginap barang semalam. "Aku ingin menyiangi gulma, 
semak itu, di tubuhmu, sudah lama ada..."
3. Aku akan mencuci sepatu. Semacam wudhu. Aku 
akan mencuci baju. Di kota ini, ada tempat
terbaik yang mengenali semua nama debu, semacam 
toko binatu. Aku akan jalan-jalan sebentar
mencari penggalan peta yang tak pernah bisa 
kutebak, jalan itu berbelok ke mana sebenarnya? 
Ada agen perjalanan wisata yang menawarkan jasa,
"Paket murah, semalam di dunia fana". Mahal? Tentu. 
Dan masalah nomor satunya: tak ada potongan harga.