Friday, December 16, 2005

Di Bebatu Takbisu, Datang Ombak Berhempasan

Soneta Cinta ke-9 Pablo Neruda

Di bebatu takbisu, datang ombak berhempasan
Sinar terang pecah lalu menjelma mekar mawar
dan cincin riak air menyimpul jadi sebuah tandan
hingga jatuh setetes air garam, biru berpendar

O di apung buih pecah pendar cahaya magnolia
pelayar medan magnet bunga-bunga mati
dan kembali, abadi, pada yang ada dan tiada:
kristal garam pecah, menyambar silau samudera.

Meleburlah, kau dan aku, kasih, mengunci sunyi
ketika laut terus saja merusakkan wujudnya,
runtuhlah menara keliarannya, menara putihnya

karena dalam kibas helai kain yang takkasat ini
air yang gegebah, pasir yang takkenal batas,
kami terakan jejak, yang keras hati, halus budi.