Kau Kunang Aku Bayang
engkaukah? cahaya yang tak lelah menjelajah 
ribuan tahun ruang hampa lalu sampai di 
mataku maka kusebut sebagai bintang dan 
engkau membantahnya, "bukan!"
aku bukan apa-apa bukan juga sia-sia 
engkaukah? cahaya yang hidup sekerlap di daun
daun bakau yang kerap tersesat ke dalam kelambu
tidurku menjelmakan ranjang masa kecil jadi 
ruang angkasa yang kujelajahi dengan mimpi 
ya, akulah kunang-kunang, dan kau? bayang-bayang!
Mar2003
Note: Reply berikut ini disalin dari milis penyair. Thanks, Nanang.
TAK LAGI KULIHAT KUNANG-KUNANG 
Nanang Suryadi
tak lagi kulihat kunang-kunang terbang di malam hari berkedip-kedip 
seperti dalam malam kanak-kanakku dulu tak lagi kulihat kunang-kunang 
di kota yang penuh polusi ini 
orang-orang bilang padaku waktu itu kunang-kunang menjelma dari kuku 
orang-orang mati yang di kubur di makam di dekat ladang belakang 
rumahku 
kunang-kunang beterbangan dalam puisi hasan aspahani, mungkin sheila 
suatu ketika bertanya: abah, apa itu kunang-kunang? tapi batam bukan 
kampung halaman di pedalamanan 
depok, 2003