RADIO itu kepalaku sendiri. Yang akhirnya berhenti pada satu frekuensi,  yang terus-menerus memutar ulang hal sama: pengantar akhir siaran.
         Aku seperti memutar kenop frekuensi radio, mencari entah siaran apa yang  sedang ingin kudengar. Mungkin pengumuman seseorang yang hilang.