Wednesday, June 13, 2012

[Kolom] Indonesia Kuat: Sebuah Gagasan

 
PADA mulanya adalah sebuah ide.  Sebuah pikiran.  Sebuah gagasan.  Saya sangat percaya bahwa sebuah ide sekecil dan seremah apapun pada awalnya, ia bisa tumbuh, membesar.  Jadi jika kita punya ide, coba lebih dahulu mewujudkan gagasan itu dalam imajinasi. Beri dia wujud dalam pikiran.

Ada teori yang dirumuskan oleh Malcolm Gladwell tentang hal ini. Dia memberi nama ‘tipping point’. Penjelasannya ada di buku yang berjudul sama.  Intinya adalah, gagasan kecil, ketika itu dimunculkan pada saat yang tepat,  di tempat yang pas, diterima oleh orang yang benar, maka gagasan itu bisa bergulir menjadi hal besar, tak tertahankan, membuat perubahan besar, bahkan menyelamatkan sebuah bisnis yang nyaris bangkrut. 



Gladwell memberi banyak contoh, salah satunya adalah sejarah kekalahan sebuah pasukan perang. Kira-kira penyebab kekalah itu adalah sebuah hal kecil: ada rakyat biasa dari pihak musuh yang mendengar pembicaraan ringan anggota pasukan itu tentang rencana penyerangan. Si pendengar lantas meneruskan ke orang lain, karena dia juga tak punya akses ke pasukan tentara negerinya.

 Informasi itu terus berjalan sehingga sampai ke komandan pasukan negeri yang hendak diserang.  Mereka mempercayai informasi itu, menyiapkan sebuah rencana pencegatan, dan dengan gemilang berhasil menaklukkan pasukan penyerang. Sebuah informasi sepele, dari orang yang pasti tak dianggap punya reputasi intelejen dan informasinya mungkin dengan mudah dianggap tak valid karena berasal dari seseorang yang entah siapa dia dan tidak kredibel.  
*
Saya punya ide tentang sesuatu yang saya namakan saja Gerakan Semangat Indonesia Kuat. 8 Juni lalu saya mulai meluncurkan ide itu di media sosial Twitter.

Saya berjejaring dengan banyak akun milik orang-orang besar, juga orang-orang biasa yang melakukan hal-hal besar meskipun mereka menolak dikatakan hebat, tapi di mata saya mereka semua hebat. Dari mereka saya dapat stimulus gagasan tentang banyak hal.

Tentu saja di Twitter juga banyak orang yang hanya menyampah. Saya tetap mengiringi mereka karena buat saya keberagaman linimasa saya adalah sesuatu yang menarik. Linimasa saya seperti kamera jarak jauh yang dari situ saya bisa memantau banyak kehidupan.  Tak pernah ada media yang membuat pertukaran ide - bahkan caci-maki - menjadi sedemikian meriah, seperti saya temukan di mikroblog bernama Twitter yang ditemukan oleh Jack Dorsey ini.   

Menurut data paling mutahir, ada lebih dari 15 juta pengguna Twitter di Indonesia saat ini. Ini adalah angka yang luar biasa besar. Maka, tak heran jika dari situ banyak kisah cemerlang tercipta. Ada anak muda yang meraih omzet berjualan keripik singkong miliaran dengan mengandalkan Twitter. Ada sosok anonim yang tahu banyak hal dan dengan sangat cerdas menjelaskan banyak hal yang kadang karena kendala regulasi, kode etik, tak tersentuh oleh media umum. Twitter adalah media. Medium. Dia bidang tengah. Dia netral. 

Artinya dengan batasan akal sehat, moral, etika, siapa saja bisa ambil manfaat di situ.
Ide saya adalah mengumpulkan, merumuskan, lalu menyebarkan semangat positif. Saya ingin mengajak kawan-kawan saya di Twitter melihat apa saja di negeri ini dengan kaca mata yang jernih. Saya menyebarkan ide itu lewat tagar #IndonesiaKUAT.  Avatar saya, akhir-akhir juga bertema itu.
Rumusan apapun yang saya maksudkan untuk membentuk Indonesia yang kuat harus tuntas dalam 140 karakter. Ini tantangan yang menarik. Pemikiran jadi tersarikan menjadi satuan kecil yang bernas. 

Setidaknya, begitulah yang saya harapkan. Dan sejauh ini inilah ide-ide tentang Indonesia yang kuat itu:

1. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia dengan pagi yang cemerlang dan masih menyempatkan kita saling menyapakan, "Selamat pagi, Kawan!"

2. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang kota-kotanya tumbuh menjadi diri sendiri, tak terseragamkan, karena memang menolak diseragamkan.

3. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang tak memberi kesempatan pada penguasa yang lalim, lalai, lamban, dan lemah!

4. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang tak hanya tersibukkan perkara-perkara besar, tapi juga tak terlalaikan oleh hal-ihwal yang remeh.

5. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang ramai memperdebatkan ide-ide dalam suasana kecendekiaan yang mencerahkan, bukan saling meniadakan.

6. #IndonesiaKUAT yang kuat adalah Indonesia yang merdeka dan dalam kemerdekaan itu kebebasan digunakan untuk maslahat, bukan mudarat.

7. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang ringan langkah di jalan  menuju kebaikan, lantang suara ketika menyeru pada kebenaran!

8. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang menangis dan tertawa, menangis karena hati yang lembut, tertawa karena jiwa yang dewasa.

9. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang tak henti menumbuhkan etos kerja, keberanian dan semangat berbagi.

 10. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang bijak mengedepankan keutuhan akal, arif mengetengahkan keteguhan hati, cermat mengerahkan kekuatan badan.

11. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang mencipta, menyumbangkan  ciptaannya pada dunia, tak hanya bisa bangga memakai yang dicipta bangsa lain.

12. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang belajar pada hutan hujan tropis: di sana berbagai flora, fauna, bahkan mikroorganisme  tumbuh bersama.

13. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang tak sekadar memuja-muja apalagi sampai menyembah tapi juga tak pernah menghinakan sejarahnya sendiri.

14. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang belajar dari kesalahan, menjauh dari kebodohan, keluar dari kurung sempit pikiran!

15. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang besar, membesar, semakin  besar, karena terus melahirkan dan dibesarkan oleh orang-orang besar!

16. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yang besar tapi tak pernah merasa terlalu besar besar untuk mengecilkan orang-orang kecil.

17. #IndonesiaKUAT adalah Indonesia yg sehat tanahnya dan airnya, menyehatkan manusianya, hinga bisa menjaga tanah dan airnya senantiasa sehat!

Itulah sementara ini ide-ide sederhana tentang Indonesia yang kuat. Masih dangkal dan tentu saja mentah. Saya melihat di Twitter ide itu sudah mulai menyebar. Tak terlalu luas. Jumlah mereka yang mengetwit ulang tak terlalu ramai dibanding misalnya ketika twit saya tentang sajak cinta. Ada juga beberapa yang menyumbangkan ide, harapan, dan rumusannya sendiri tentang Indonesia yang kuat.

Jumlah ide-ide itu akan terus dan terus bertambah. Saya tak tahu sampai berapa, karena pasti banyak sekali harapan kita tentang negeri ini dan setiap harapan yang baik adalah sumbangan untuk Indonesia yang kuat.
Saya tidak akan menyatakan bahwa ide-ide itu nanti milik saya sendiri. Karena saya merumuskannya dari pemikiran banyak orang yang saya petik di Twitter. Saya hanya penggagas awal. Karena itu, saya nanti akan berterima kasih pada banyak orang, pada banyak nama yang belum ingin saya sebutkan sekarang.

Kenapa di Twittter? Saya tak tahu harus memilih media apa yang lebih praktis. Adakah? Saya bisa menulis buku, tapi terus terang saja saya tak punya kapasitas untuk menulis buku membahas topik yang mungkin akan jadi terasa sangat serius itu. Lagi pula apa salahnya dengan Twitter?  Bagi saya kecepatan ide ini menyebar jauh lebih penting daripada bagaimana ide ini diberi bentuk. 

 Nah, ide-ide ini anggap saja informasi dari rakyat jelata dan orang itu adalah saya, yang sekarang sedang saya sampaikan pada banyak orang agar sampai pada banyak orang. Saya tak tahu selanjutnya kemana dan akan s ampai dimana ide ini bergerak atau entah nanti akan mati di suatu tempat entah di mana tak pernah sampai ke mana-mana.  Saya tak peduli dan akan terus pasang kuping, menangkap ide, merumuskannya, dan mengetwitkannya.  Anggap saja ini nanti jadi kado perayaan hari kemerdekaan Indonesia Agustus nanti.[]