Thursday, January 27, 2005

Dia yang Betah Menatap Kalender Baru

lihat, dia kini sangat betah berdiri di tembok

depan stasiun kereta, dimana sebuah kalender



terpajang sudah. Sebuah kalender baru yang

seluruh nama harinya adalah tanda tanya, dan



seluruh tanggalnya hanya nol atau titik saja,

"Aku jadi tahu kini, kapan harus memulai dan



mengakhiri segalanya," katanya. Tahun dan

bulan sudah lama tak lagi ia perhitungkan.





Seorang pembaca di Brunei mengirim email ini:



Hasan, makasih buat renungannya (saya ndak katakan ini puisi atau apapun namanya). Sungguh bagi saya ini hal yang menyentuh hati dan membuka jiwa. Boleh kirim lebih sering ya. Juga yang Hasan kirim sebelumnya menyentuh hati. Insya Allah kita dapat dipahamkan dgn apa yang tertulis.



Salam dari Brunei,

HAN-17