Monday, December 22, 2008

Rumahku dan Kuburku

Rumahku dan kuburku, dari
unggun-kobar nyala sajak

Aku terbakar dan mengabu,
hidup dan mati di panas itu

Dari hutan-Mu aku tebang
pohon kata: Kayu yang amat
tahu betapa tajam kapakku.

Nyala yang kujaga, kupercikkan
dari jemariku yang api-batu

Tak ada Waktu, di rumahku,
segalanya adalah ini yang sekarang,
itu yang kemarin, dan yang mau datang,

Segalanya fana, segalanya baka

Rumahku dan kuburku, dari
unggun-kobar nyala sajak

Aku mengasap dan menguap,
melangit menuju panas-Mu