APAKAH rindu? Rindu adalah aku 
merampok, semua apotek, kau sejenis 
obat yang telah kucandui, mereka 
tak menjualnya lagi padaku 
APAKAH hampa? Hampa adalah 
aku di perahu, memegang dayung, 
tapi kemarau menanduskan sungai
ini, sungai yang menujukanku padamu.
APAKAH dendam? Dendam adalah aku, 
mendung besar berhalilintar. 
Kukira yang akan kucurahkan 
padamu adalah rintik api
  
APAKAH dingin? Dingin adalah 
derajat baru yang ingin kutetapkan,
 mengukur suhu hatiku. Mungkin 
satuannya akan kupakai namamu
APAKAH rumput? Rumput adalah kau
keluar subuh, kakimu telanjang, 
melacak jejak disamarkan embun.
ejakku yang pergi terburu
APAKAH tidur? Tidur adalah mimpi 
yang menarik tanganku, memberat di 
pelupuk mataku, dan ia membincangkan 
cerita tentang engkau
APAKAH buku? Buku adalah aku menyelam, 
teluk tenang, menjemput sejilid 
cangkang kerang. Kau pendar mutiara 
kubaca di lembar itu
APAKAH rumah? Rumah adalah tubuhku 
menutup pintu. Hatiku menunggu, jika 
engkau tak mengetukku, kukira akan 
ada firasat kupu-kupu
APAKAH haus? Haus adalah mulutku 
musafir, bibirmu kukira teduh oase, 
rinduku padang pasir, ah, engkau 
fatamorgana, hanya
APAKAH lapar? Lapar adalah aku 
melewatkan jam makan malam, memandang 
saja apa yang terhidang di meja, 
engkau tak ada di sana
APAKAH malam? Malam adalah ketika 
aku membelakangimu, tak menatap 
cahayamu, sebab engkaulah matahari 
bagi siang kesadaranku
APAKAH arus sungai? Arus sungai 
adalah engkau di muara itu, menunggu, 
aku tak bergegas, sebab aku pasti 
akan sampai padamu