Tuesday, January 19, 2010

formspring.me

Apakah puisi itu fakta yang diurai-dieja atau fiksi yang didramatisasi?

Bahasa puisi memang takdirnya berbeda dengan bahasa sehari-hari. Kenikmatan puisi justru ketika makna yang ingin disampaikan diantar dengan ucapan kreatif. Bila pesan dalam bahasa percakapan sehari umumnya disampaikan langsung, puisi menunda.

Penudaan itulah yang mestinya mengundang kenikmatan bagi pembaca. Ketidaklangsungan makna yang hendak dicerna pembaca, menurut Riffatere disebabkan oleh tiga hal. Pertama, pemindahan tempat arti (displacing); Kedua, penyimpangan arti (distorting); Ketiga, penciptaan arti baru (creating). Penyair adalah orang yang mahir memainkan ketika permainan makna itu.

Sesat bertanya, malu di jalan.....