KAU sekarang menjadi pembaca cerita,
untuk seorang anak yang terbaring,
dengan luka di perut belum kering.
Kau sekarang adalah penggubah cerita,
karena rindu pada Kekasih yang jauh,
dengan murung di kening belum teduh.
Kau sekarang adalah pembenci cerita,
tentang siasat sesat para pesilat-lidah,
yang terus-menerus dirayakan televisi.