sinar menyambar
gambar-gambar 
judul berita 
huruf-huruf besar 
menindih putih
menimpa hampa 
memerangkap tatap: 
aku tak sempat 
membaca, namamu 
menyergap dari 
adegan pembuka 
cerita imaji rekaan 
layar kaca, tubuh 
yang menyanyi, 
wajah yang memberi 
ruang, aku melihat 
bayang-bayang itu 
meremang, merajang, 
"uang, uang, uang..." 
dan mereka melayang
mengambang, 
"ulang, ulang, ulang!" 
lalu aku berbisik 
semakin ragu kepada 
diri sendiri pun nyaris 
tak mampu, "pulang? 
pulang? kemana 
pulang?"     
[....]