Tuesday, January 27, 2004

[Ruang Renung # 58] Hawking di Celana Joko Pinurbo



Celana (2)



Sajak Joko Pinurbo





Ketika sekolah kami sering disuruh menggambar

celana yang bagus dan sopan, tapi tak pernah

diajar melukis seluk-eluk yang di dalam celana

sehingga kami tumbuh menjadi anak-anak manis

yang penakut dan pengecut, bahkan terhadap

nasibnya sendiri.



Karena itu kami suka usil dan sembunyi-sembunyi

membuat coretan dan gambar porno di tembok

kamar mandi, sehingga kami pun terbiasa menjadi

orang-orang yang suka cabul terhadap diri sendiri.



Setelah loyo dan jompo, kami mulai bisa berfantasi

tentang hal-ihwal yang di dalam celana:

   ada raja kecil yang galak dan suka

     memberontak

   ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk

     merenungi rahasia alam semesta

   ada gunung berapi yang menyimpan

     sejuta magma

   ada juga gua garba yang diziarahi

     pada pendosa dan pendoa.



Konon, setelah berlayar mengelilingi bumi, Columbus pun

akhirnya menemukan sebuah benua baru di dalam celana

dan Stephen Hawking khusyuk bertapa di sana.



(1996)



* Dari buku Celana, Indonesia Tera, 1999.




     TENGOK pada bait terakhir saja. Ada nama Columbus dan Stephen Hawking disebut oleh penyair di sana. Renungannya adalah: sesekali kita boleh menculik nama tokoh mahsyur ke dalam puisi kita. Pertimbangannya adalah: tokoh tersebut harus sudah menjadi ikon dalam sejarah, menjadi legenda. Sehingga dengan menyebut namanya saja terbentanglah sederetan panjang kisah, dan seperangkat pengetahuan umum yang memperkuat bangunan puisi kita. Apalagi bila kita dukung nama-nama yang kita culik itu dengan kalimat yang pas. Pada contoh diatas Columbus diberi kalimat .."menemukan sebuah benua baru..." Sementara Hawking ... "khusyuk bertapa". Si pembaca yang tidak tahu siapa Hawking dan Columbus tentu tidak banyak menarik makna dari kalimat itu. Kesimpulannya: menjadi penulis dan pembaca puisi yang baik harus punya bekal pengetahuan umum yang banyak.[hah]