TUBUHKU menahan gegap gempa
Guncang dari dua patahan bertumbukan 
dari satu hati yang patah. Parah.
Tubuhku, tubuh yang tabah. 
* 
Ini getar yang tak terukur.
Sudah lama kuperingatkan diri sendiri:
Mengungsilah. 
Ungsikan hati, dari daerah rawan bencana ini.
* 
Aku ingin pergi.
Menguji kaidah perbandingan terbalik: jarak dan rindu. 
Pada langkah pertama, aku sudah tahu, itu benar
Mutlak. 
*
Atau biar begini saja
Aku nanti mati, tertimbun
reruntuhan rasa: cintaku sendiri.
Tanpa pernah berharap kau kelak
datang menziarahi, menaburkan maki.