Friday, July 25, 2008

SERENADE SORE

Sajak Ramon Damora

: ha & na

betapa saya ingin meraih kursi senja
untuk duduk temani tirai mata anda
yang perlahan pudar warnanya karena sering dicuci

–maafkan saya tak pernah sempat
membelikan horden baru lagi–

saya senantiasa gembira
melihat anda anggun terpatung gembira
pandangi petang dari bujur sangkar jendela
seakan sebuah bingkai ringan yang berpesan:
bawalah saya dalam setiap lukisan

betapa saya terus berdoa kita tua berdua
meski rasanya itu bukan mustahil, malah teramat mungkin
sebab saya dan anak-anak jarang sekali sakit
oleh semua yang ada di dada anda:
mentari yang rutin pulang ke balik bukit
disusul malam yang muncul dari langit

pada sukma paling depan
terhatur jua kata terimakasih
telah anda bikin saya jadi pengantin
dahulu sekarang masih

hal mana membuat saya tak bakal nyesal
bila harus segera meninggal

atau kalau anda yang mati lebih dulu
saya berjanji akan kawin lagi; menimang cucu,
membiarkan uban tumbuh tanpa perlu dicat hitam,
menyiram tanaman, mempertahankan kesehatan
semata agar anda tak sia-sia sisihkan usia bersama saya

betapa saya ingin menggelar tikar senja
seraya bilang: sayang, ayo kita sembahyang

batam, 2008