Friday, May 12, 2006

SEJARAH MATA, SEJARAH SAJAK

ENGKAU yang berpisah, kudengar tak lagi hafal pada arah.
     Tapi matanya kaulihat memerah: bukan, itu bukan darah.....

"Semalaman kami bertahan. Agar tak bertangisan."
     Lalu engkau berusaha mengabadikan: Menyajakkan.


[Sajak ini terinspirasi seketika dari empat sajak Aan M Mansyur di milis cotomakassar. Empat sajak itu: Sejarah Mata, Sejarah Waktu; Sejarah Mata, Sejarah Jarak; Sejarah Mata, Sejarah Kata; Sejarah Mata, Sejarah Arah]