ENGKAU yang berpisah, kudengar tak lagi hafal pada arah.
Tapi matanya kaulihat memerah: bukan, itu bukan darah.....
"Semalaman kami bertahan. Agar tak bertangisan."
Lalu engkau berusaha mengabadikan: Menyajakkan.
[Sajak ini terinspirasi seketika dari empat sajak Aan M Mansyur di milis cotomakassar. Empat sajak itu: Sejarah Mata, Sejarah Waktu; Sejarah Mata, Sejarah Jarak; Sejarah Mata, Sejarah Kata; Sejarah Mata, Sejarah Arah]