: Mas Gie
PAGI & aku masih enggan bersapaan.
Meski hanya sekedar ucap salah: 
     Selamat pagi, hati yang kalah.
Atau semacam tabik tak terarah:
     Selamat pagi, mata yang lelah.
Darah siapa setetes di meja? 
     Sepuntung rokok mendampingnya.
Sia-sia. 
Kah?