: Clara Ng 
DIA yang bercakap di koridor kantor: lelaki 
yang kelak mempertemukanmu dengan mimpi
kembar. Kau dengar. Dia bertanya tentangmu,
dan  hari-hari pun mekar jadi penuh binar. 
Bayimu tidak mati. Ia jadi buku. Ia
menulis cerita sendiri untukmu. Dan
diam-diam ia bacakan dalam mimpi 
pertama: satu dari mimpi kembarmu.     
Halaman-halaman bukumu bulu-bulu 
sayapmu. Kau melayang tinggi sekali. 
"Aha, kita bisa terbang!" Ada kalimat 
itu di satu mimpimu, mimpi lain itu. 
*
Aku mau menemuimu, menyamar jadi malaikat, 
dan kalau kuberi kartu - tak ada namaku di 
situ - maukah kau untuk tak menghilangkannya? 
Karena, ah, kuakui saja,  itulah satu-satunya
kartu nama yang pernah kupunya.