APA yang hendak kau katakan nanti adalah juga 
apa yang hendak ku katakan dan apa yang ingin kau
kabarkan padaku adalah kabar yang ingin kusampaikan
juga padamu dan apa yang kau tuliskan pada kertas
surat telah kubaca sejak kau gariskan huruf-huruf 
pertamanya hingga kau bubuhkan tanda cinta dan 
namamu yang  juga ingin kutuliskan berulang-ulang 
sehingga tiap huruf itu dengan cara sendiri juga menyusun
namaku sementara darinya kau juga masih bisa membaca
namamu demikianlah lelaki itu berpamitan mencium tangan
kekasihnya untuk yang terakhir kalinya di malam yang 
paling tidak sempurna saat langit sehitam tinta dan perempuan
itu bergegas lari ke kamarnya segera setelah kekasihnya
tenggelam dalam gelap malam dan subuh itu di mejanya
telah ada sebuah pena yang bercahaya dan serta sebuah 
amplop bertuliskan alamat  dan ia ingin sekali menulisi
sajak pada kertas itu sambil mengendalikan air matanya.