Aku bertanya, "adakah kau juga menjual doa?"
Kau tidak menjawab, kecuali seuntai senyum.
Aku tidak mengerti. Tapi kuartikan saja itu sebagai 
sebuah peringatan: perjalanan tidak selalu 
harus dimulaikan dari sebuah pagi, bukan? 
Lalu wangi itu membisik. 
Aroma gerimis. 
Jatuhan rintik.
Sebaris.
Aku tidak perlu membayar, untuk silir angin dan aroma mawar. 
Tiba-tiba, seperti kumengerti kenapa tadi senyummu mekar. 
April 2005