: kuala lumpur
/1/
aku belum juga sembuh
makin dalam jatuh, ke lumpur makin keruh
antara mengejar dan tertimpa bayang luruh
tinggal nafas gemuruh, menandai ada tubuh
/2/
bisakah bikin diam dari seribu petir?
yang mengangguk cuma sebuah khawatir
aku toh cuma pelancong singgah mampir
/3/
dari sebuah kesepian, sebuah tepi jalanan
omong kosong ini sesegeranya kutuliskan
: ada empat perempuan bergantian berciuman
(kucatat saja yang paling mungkin disimpulkan)