/1/
ke kota ini
datanglah sebagai lelaki
dengan kelicikan berdusta
dan keberanian berdosa: keduanya
kau tenteng di tangan kiri saja.
dan
masukkanlah 
tangan kananmu ke saku celana
periksa masihkah ada birahi di sana, juga 
seberapa banyak kartu kau punya: keduanya
menentukan seberapa busukkah permainan
dan tipuan yang kami  bisa tawarkan.
/2/
di kota ini
menangislah di ruang tunggu bandara
sebelum menit-menit berangkat atau 
ketika kau baru saja tiba.
setelah itu:
kau tidak akan sempat bertanya,
kami akan menutup mata Anda
dan memandu setiap tamu 
ke tempat-tempat yang sudah 
menyediakan jawaban pura-pura 
(dusta yang instant, tentu saja).
April 2004