Friday, October 5, 2007

Perempuan dalam Dekap Cinta

 Sajak Rainer Maria Rilke

Ini jendelaku. Baru saja
perlahan aku terjaga
Kukira, aku seperti sedang terambang.
Telah seberapa jauh, hidupku tertempuh,
dari manakah semalam malam bermula?

Kukira segala
yang ada di seputarku adalah aku juga;
seperti yang tertembus cahaya dalam di dalam kristal,
mengelam dan diam.

Kukira bisa kubawa bintang-bintang
ke dalam diriku, luas terang
secemerlang hatiku; semarak banyak
serentak seperti aku yang ingin mengejar dia

dia yang mungkin harus mulai
kucinta, mungkin harus kupeluk segera.
Terasing asing, tak terbaca pada peta
seperti takdir yang hadir.

Siapakah aku yang berbaring di sini
di bawah langit yang tak berbatas,
seperti aroma harum padang rumput
maju bergerak, mundur serentak,

berteriak dan cemas menyesak,
dan ada seorang mendengar aku memanggil,
dia yang bersiaga, dia yang menghilang
ke dia yang selain dia.


A Woman in Love

That is my window. I
just awoke so gently.
I thought, I'm floating.
How far does my life reach,
and where does the night begin?

I could think that everything
around me is me;
like the transparent depth of a crystal,
darkened and mute.

I think I could bring the stars
inside of me, so large
does my heart seem; so very much
does it want to let go of him

whom I have perhaps begun
to love, perhaps to hold.
So strange, so uncharted
does my fate appear.

Who am I who lies here
under this endless sky,
as the sweet scent of a meadow,
moving back and forth,

at once calling out and anxious,
that someone might hear my call,
destined to vanish
in another.