Monday, October 29, 2007

[Majas # 006] Sinestesia

SINESTESIA. Sebuah metafora yang memakai ungkapan berupa sesuatu hal yang berhubungan dengan suatu indera manusia yang dikenakan kepada indera lainnya. Menguraikan reaksi salah satu indera manusia dengan tanggapan yang pada keadaan sebenarnya adalah tanggapan dari indera lainnya.


Contoh:
a.

Wahai, sayap terbakar dan gulita pada mata.
Orang buangan tak bisa lunak pada kata.

....

("Burung Terbakar", W.S. Rendra, "Empat Kumpulan Sajak", Pustaka Jaya: Jakarta, Cet.1 1961, Cet. 8, 2003)

....
Katakanlah, Paman Doblang, katakanlah
dari hulu mana mereka datang:
manisnya madu, manisnya kenang.


("Ciliwung", ibid)

b.
...Lenganmu mengaji lagi, turun dari biografi tak terbaca ini....

("Saya Pulang Sekolah", Afrizal Malna, Arsitektur Hujan, Bentang: Yogyakarta, 1995)

Tetapi di sebuah pesta ulang tahun, dia adalah sejumlah pelukan bernyanyi...

("Saya Menyeterika Pakaian", ibid)


c.
....
dan batu-batu jalanan yang mengesalkan kaki
semoga tidak menyesalkan hati!

....

("Selamat Datang", D Zawawi Imron, "Bantalku Ombak, Selimutku Angin", Ittaqa Press: Yogyakarta, 1996)

Rohaniku semakin haus
untuk meneguk sejuk yang menumpang kata-katanya

....

("Di Tengah Hamparan Sawah", ibid)

....
menyilaukan mataku
hampir pula menyilaukan hatiku

.....

("Pertemuan dengan Pak Dirman", ibid)

....
Wangiku telah menjadi coklat tanahmu
Wangiku telah menjadi garam dalam lautmu
Wangiku akan selalu dikicaukan burung-burung

.....

(ibid)

....
Di sana kebiruan laut akan bicara bagai sebuah buku
....

(ibid)

....
sekilas memperdengarkan aroma sorga
....

(ibid)

Zawawi ternyata paling jago memainkan majas sinestesia. Lihat contoh ini:

Wangiku telah menjadi coklat tanahmu
Wangiku telah menjadi garam dalam lautmu
Wangiku akan selalu dikicaukan burung-burung

Wangi adalah aroma yang berkaitan dengan indera penciuman. Lantas dalam tiga baris berturut-turut apa yang seharusnya ditanggapi oleh indera  penciuman itu "diselewengkan" ke indera penglihatan (warna coklat), indera pengecapan (garam), dan indera pendengaran (kicau). Dahsyat!