Sunday, October 14, 2007

Apa Kabar, Cik Yusof?

CIK Yusof, kami hendak kau bawa melancong kemana?
Ke menara kembar? KLCC? Genting Highland? Putrajaya?
Atau singgah makan siang di Restoran Baba-Nyonya?

"Kita akan lewati lebuh raya, menuju Negeri Malaka."

Aku duduk di belakang, bus pesiaran seperti melayang,
membaca nomor plat Proton Saga dengan ejaan Malaysia.

Aku teringat pelayan, tadi di rumah makan Hindustan,
ia bilang, "Aku dari Pacitan, suamiku pengangguran."

Hei, siapa yang bersenandung irama lagu Rasa Sayange?
Aku teringat Sinyo Dino manyanyi & badansa rame-rame!

Cik Yusof menyebut nama Raja, yang sekarang bertakhta,
ia bercerita tentang negerinya, dalam Bahasa Indonesia.


*

APA kabar, Cik Yusof? Aku teringat engkau, ketika
memandangi wajahku di paspor yang telah mati lama,
dan ketika kutemukan sobekan iklan Sipadan-Ligitan,
dalam brosur wisata buatan Kementerian Pelancongan.

"Kalau mau berbelanja, di seberang sana ada 7 Eleven,"
katamu memperingatkan, "tapi jangan lupa bawa paspor
dan kunci penginapan. Ingat, di sini, paspor Tuan
seperti Nyawa Cadangan." Dan Polis Diraja Malaysia
adakah mereka itu semacam malaikat pencabut nyawa?

*

AH, apa kabar, Cik Yusof? Kapan kita bisa sama tertawa?
Sambil menengok-nengok gambar kartun majalah Gila-gila?