Showing posts with label terjemahan. Show all posts
Showing posts with label terjemahan. Show all posts

Tuesday, April 26, 2011

Fajar Semalam

Sajak Octavio Paz

RAMBUTMU tersesat di hutan,
kakimu menyentuh kakiku.
Dalam tidur, kau lebih besar daripada malam,
tapi mimpimu menyeluruh di ini ruang.
Berapa banyak kita, orang kecil ini!
Di luar taksi laju berlalu
penuh berpenumpang para hantu.
Sungai yang arusnya berlari
senantiasa ia
mengalir kembali.
Apakah esok, hari lain 'kan menjadi?

Saturday, April 2, 2011

Apa yang Tak Mungkin Diwujudkan

Sajak Edgar A Guest

MEREKA bilang itu tak mungkin diwujudkan
      Tapi engkau dengan menyimpan tawa akan menjawab
bahwa "mungkin itu memang tak mungkin," tapi engkau
      tak akan mengatakan itu sampai engkau mencoba.
Maka engkau hadapi dengan segaris senyuman di wajahmu.
      Engkau ragu dan cemas untuk mewujudkan itu.
Tapi, engkau mulai bernyanyi dan engkau datangi yang
      tak mungkin itu, lalu engkau mulai bekerja.

Mereka mengejek: "Oh, kau tak akan pernah bisa;
     Terbikti sudah, tak ada yang pernah bisa";
Tapi engkau buka jaketmu, dan engkau gantung topimu,
     Dan lihatlah, engkau mulai mengerjakannya,
Dengan tengadah dagu, dan sedikit seringai,
      Tanpa keraguan, tak hirau pada cemoohan
Tapi engkau mulai bernyanyi dan engkau datangi
      yang tak mungkin itu, lalu engaku kerjakan.

Ribuan orang bilang itu tak mungkin dilakukan,
      Ribuan orang meramalkan kegagalan;
Ribuan orang - satu per satu - mengatakan padamu
      Bahaya yang menghadang untuk menggagalkan engkau.
Tapi hadapi saja dengan segaris senyuman,
      Gantung jaketmu dan hadapi tantangan itu;
Mulai bernyanyilah, raih apa yang "tak mungkin itu",
      dan engkau yang akan mewujudkannya.

IT COULDN'T BE DONE
by Edgar A. Guest

Somebody said that it couldn't be done,
    But he with a chuckle replied
  That "maybe it couldn't," but he would be one
    Who wouldn't say so till he'd tried.
  So he buckled right in with the trace of a grin
    On his face. If he worried he hid it.
  He started to sing as he tackled the thing
    That couldn't be done, and he did it.

  Somebody scoffed: "Oh, you'll never do that;
    At least no one ever has done it";
  But he took off his coat and he took off his hat,
    And the first thing we knew he'd begun it.
  With a lift of his chin and a bit of a grin,
    Without any doubting or quiddit,
  He started to sing as he tackled the thing
    That couldn't be done, and he did it.

  There are thousands to tell you it cannot be done,
    There are thousands to prophesy failure;
  There are thousands to point out to you one by one,
    The dangers that wait to assail you.
  But just buckle in with a bit of a grin,
    Just take off your coat and go to it;
  Just start to sing as you tackle the thing
    That "cannot be done," and you'll do it.

Friday, April 1, 2011

Selalu Ada Sesuatu untuk Kau Kerjakan

 Sajak Edgar A. Guest

SELALU akan ada sesuatu untuk kau kerjakan, Anakku;
   Selalu ada saja kesalahan untuk jadi benar;
Selalu akan ada yang diperlukan, agar menjadi lelaki,
   Dan lelaki tak pernah takut berkelahi.
Selalu akan ada kehormatan untuk dijaga, Anakku;
   Selalu akan ada bukit untuk kau daki,
Dan tugas untuk ditunaikan, dan pertempuran baru
   Dari saat ini hingga akhir waktu nanti.

Selalu akan ada bahaya menghalangi, Anakku;
   Selalu ada sasaran untuk kau capai;
Lelaki harus mencoba, ketika jalan bercabang
   Dan ia diuji dengan pilihan yang ia tetapkan.
Selalu akan ada beban untuk ditanggung, Anakku;
   Selalu ada saatnya engkau merunduk berdoa;
Selalu akan ada air mata di tahun-tahun nanti,
   Ketika orang terkasih pergi tak kembali

Selalu akan ada Tuhan yang melayani, Anakku,
   dan selalu ada Bendera gagah berkibar;
Mereka menyerumu seiring hidup ini berlalu
   demi keberanian dan kekuatan dan cinta.
Maka ada yang aku mimpikan, Anakku,
   Dan itu kumimpikan sejak kau mulai hidupmu:
Bahwa apapun terjadi, bila dunia renta ini memanggil,
   maka yang datang adalah tegar seorang Lelaki. 

 

Poem by Edgar A. Guest

There will always be something to do, my boy;
    There will always be wrongs to right;
  There will always be need for a manly breed
    And men unafraid to fight.
  There will always be honor to guard, my boy;
    There will always be hills to climb,
  And tasks to do, and battles new
    From now till the end of time.

  There will always be dangers to face, my boy;
    There will always be goals to take;
  Men shall be tried, when the roads divide,
    And proved by the choice they make.
  There will always be burdens to bear, my boy;
    There will always be need to pray;
  There will always be tears through the future years,
    As loved ones are borne away.

  There will always be God to serve, my boy,
    And always the Flag above;
  They shall call to you until life is through
    For courage and strength and love.
  So these are things that I dream, my boy,
    And have dreamed since your life began:
  That whatever befalls, when the old world calls,
    It shall find you a sturdy man.

Siapa Saja yang Membangun Kebun

Sajak Douglas Malloch  

SIAPA saja yang membangun kebun
ia tidak akan bekerja bersendirian;
hujan selalu saja datang bertandang
matahari tahu kapan ia harus datang,
Dan angin berhembus dari seberang
membantu menebarkan benih bijinya;
Siapa saja yang membangun kebun
Ada semua bantuan yang ia butuhkan

Siapa saja yang membangun kebun
seharusnya tak pernah mengeluh,
Karena ada kawan seperti matahari
seorang kawan seperti curah hujan
seorang kawan seperti hembus angin
yang membantu dia di lahannya
dan seseorang seperti seorang Bapak
yang memberi dia tanah kebun itu.

Siapa saja yang membangun kebun
dia punya, oh, banyak sekali kawan;
Kegemilangan waktu pagi hari
embun ketika terang hari berakhir.
Juga hujan dan angin dan matahari
dan embun dan subur hampar rerumputan;
Dan dia yang membangun kebun, ia
bekerja berjalin tangan, dengan Tuhan.

Thursday, March 31, 2011

Hari Ini, Betapa Indahnya

Sajak Douglas Malloch

SUNGGUH, dunia penuh marabahaya
Aku tak akan membantahnya,
Aku punya alasan, Tuhan, bahkan ada
dua kali banyaknya untuk berkeluh-kesah;
Karena datang hujan dan badai, aku resah
Dan langit seringkali kelabu;
Di jalanan, aku luka
oleh jeruju dan semak berduri, tapi
bukankah, hari ini alangkah indahnya? 

Apa gunanya senantiasa menangis,
berlalukah bahaya karenanya?
Apa gunanya selalu saja memikirkan
masa lalu yang sudah berlalu?
Segalanya pasti pernah sengsara -
Air dengan anggurnya;
Hidup, memang bukan sebuah pesta.
Marabahaya? Aku pernah menanggungnya,
Tapi hari ini, ah, betapa indahnya!

Inilah hari, hari kehidupanku,
Bukan sebulan yang sudah lalu.
Datang; hilang, meraih; memberi;
Begitulah beriring waktu
Kemarin kabut penderitaan
Jatuh di sepanjang jalan,
Mungkin akan hujan lagi esok hari,
Ya, mungkin akan hujan lagi - tapi aku bilang,
Bukankah, ini hari alangkah indah?

Siapapun Engkau, Jadilah yang Terbaik

Sajak Douglas Malloch

JIKA kau bukan pinus di puncak pebukitan,
Jadilah perdu kecil di lembah - tapi kau adalah
perdu kecil yang terbaik di sepanjang bantaran,
Jika kau tak bisa jadi pohon, perdu pun jadilah.

Jika kau tak jadi semak, jadilah rumput saja,
Dan buatlah jalan raya menjadi lebih bahagia,
Jika tak jadi maskinonga jadilah ikan bas saja
Tapi di danau itu kau ikan bas paling bertenaga

Kita tak semua jadi kapten, ada awak kapal saja,
Di sini, bagi masing-masing kita, pasti ada sesuatu
Ada kerja besar, ada juga pernak-pernik kerja,
Tugasmu tunaikan yang teraih di dekat tanganmu

Jika tak bisa jadi jalan raya jadi setapak saja,
Jika tak jadi matahari, jadilah bintang saja,
Bukan dengan angka,  mengukur juara atau binasa
Siapa pun kau, jadilah terbaik yang kau bisa.

Catatan:
- Seperti biasa, saya menerjemahkan dengan suka hati dan suka ria, jangan menuntut pertanggung-jawaban yang tak terganggung dan tak terjawab oleh saya. .

- Sajak asli dalam Bahasa Inggris dan sajak-sajak Malloch lainnya dapat dibaca di situs ini.

Saturday, October 9, 2010

Keraguan

Sajak Rupert Brooke

KETIKA tertidur ia, jiwanya, aku tahu,
Pergi mengelanai luas udara
Sayap-sayap, yang tak pernah menerbangkanku,
meninggalkan ia rebah, diam dan tenang,
menunggu, kosong, berbaring menyamping,
Seperti gaun tersampir di bangku...
Aku tahu ini, dan belum juga aku tahu
Keraguan yang tak akan tertolak itu

Selama jiwanya ada di entah di mana,
Apa yang membentangkan murka di wajahnya?
Tak ada apa-apa, yang menimbang berjaga
di balik rentangan tirai matanya,
Apakah itu dia, gerhana diri sendiri,
Bayangan, ringan dan tak terhentikan,
Di sekira sudut bibirnya,
Senyum yang sejatikah itu dia?

Dan ketika jiwa tak ada di sana,
Kenapa wangi ada pada rambutnya?

Cinta

Sajak Rupert Brooke

CINTA itu koyak pada tembok, gerbang tumbang,
yang datang bertandang tak akan pernah lagi ia pergi;
Cinta mengikhlaskan gua perlindungan ke Takdirnya.
Tiba sudah segan, dia yang mencinta yang tak tercintai.
Lalu, dua mulut yang sama hausnya, saling menemukan,
sakit terlupa, terbungkamlah tangis hati yang rapuh,
di surga -- seperti itu saja, tapi terbawa jua
nestapa mimpi sendiri pada rengkuh lengan, dan berbaringan
sendiri di malam kesunyian, dengan sebayangan hantu.
Ada yang membagi malam. Tapi mereka tahu cinta mendingin,
Jadi palsu dan jemu, apa yang dulu semanis-dusta.
Tak ada lagi pukau di tangan dan bidang bahu,
Hanya gelap, kian gelap, mati dari kecup ke kecup.
Semua ini adalah cinta; dan semua adalah cinta kecuali ini.


Rupert Brooke

Friday, August 27, 2010

Otopsikografi










 Fernando Pessoa

PENYAIR itu penyamar-pendusta
Betapa mahir ia berpura-pura
Bahkan ia samarkan pedih-duka
dari sakit yang nyata ia derita

Dan mereka yang baca kata-katanya
Merasa ada pada apa yang ditulisnya
Bukan pedih bukan duka yang ia punya
tapi rasa lain yang tak mereka rasa

Dan begitulah juga bekas jejaknya
adalah dia liuk-liku dalam dada
Mesin jam kecil pada kereta
periang rasa pada pikiran kita 

Monday, November 16, 2009

Sendiri Bersama Semua Orang

Sajak Charles Bukowski (1920 - 1994)

daging memagut tulang
dan mereka letak padanya benak
dan kadang juga jiwa,
dan vas bunga
dihancurkan perempuan
dibentur ke dada dinding
dan lelaki menenggak mabuk
dan tak ada yang mendapatkan
apa-apa
tapi terus saja mereka
mencari
keluar masuk merangkaki
ranjang.
daging membalut
tulang dan daging mencari
apa yang lebih daging
daripada daging.

tak ada peluang
sama sekali tak ada
kita terperangkap
dalam takdir
yang sama
saja.

tak ada seseorang yang
bisa menyeorangkan
seseorang.

tempat pembuangan sampah penuh
lapangan barang rongsokan penuh
barak orang gila penuh
lorong rumah sakit penuh
taman kuburan penuh

tak ada lagi sisa
sesak saja
segala.


:: Diterjemahkan oleh Hasan Aspahani